Misteri Penculikan Dan Pembunuhan Pengusaha Komputer

Misteri Penculikan dan Pembunuhan Pengusaha Komputer Bekasi Ini menjadi Sangat Populer alasannya memang sangat miris jikalau mendengar kisah ini. Dan inilah Kisah lengkap Semua Ini.  Imam Assyafi'i (31), pengusaha jual-beli komputer asal Bekasi, Jawa Barat, ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di dalam kendaraan beroda empat Suzuki Vitara B 531 EV miliknya sendiri di areal parkir Terminal 1C kedatangan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.Misteri Penculikan dan Pembunuhan Pengusaha Komputer Bekasi Ini menjadi Sangat Populer kar Misteri Penculikan dan Pembunuhan Pengusaha Komputer

Mayat Imam tertelungkup di jok belakang mobilnya. Saat ditemukan, tangannya terikat, kepalanya dilakban ibarat mumi, dan ada tali kopling yang masih menjerat lehernya. Dengan kondisi ini, sanggup dipastikan bahwa Imam ialah korban pembunuhan.

Menurut dugaan sementara polisi, pembunuhan itu terjadi tiga hari sebelum jenazah korban ditemukan.

Adalah Dony, warga sekitar yang menemukan jenazah Imam ada di dalam kendaraan beroda empat sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa 19 Maret 2013 dini hari. Awalnya, ia mencium amis bau di areal parkir yang ternyata berasal dari kendaraan beroda empat Suzuki Vitara. Temuan ini lalu ia laporkan kepada petugas keamanan. Tak berselang lama, petugas dari Polres Bandara yang tiba di lokasi eksklusif membongkar paksa pintu kendaraan beroda empat bab belakang dan menemukan jasad Imam.

Setelah diidentifikasi, polisi memastikan korban ialah Imam Assyafi'i, warga Jalan Lumbu Utara IID No. 226 RT7 RW19, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Keluarga korban yang diminta tiba ke kamar jenazah RSU Tangerang juga sudah memastikan bahwa itu ialah Imam.

Menurut Humas Polres Bandara Ajun Komisaris Pol. Agustri, sampai sekarang motif pembunuhan masih belum jelas. Polisi masih menyidik agresi sadistis ini dan tengah menunggu hasil autopsi.

Diculik

Sama ibarat polisi, keluarga Imam juga tidak mengetahui apa motif di balik pembunuhan ini. Sebelumnya, keluarga sudah melaporkan perkara penculikan pengusaha itu, Senin kemarin.

Menurut adik korban, Ahmad Dardiri, Imam meninggalkan rumah semenjak pukul 10.30 WIB, pada Sabtu, 16 Maret 2013, hari ulang tahunnya yang ke-31. Siang itu Imam pamitan akan mengecek barang di Kawasan Industri Pulogadung. Ahmad naik kendaraan beroda empat pribadinya, Suzuki Grand Vitara berwarna hitam.

Belum usang pergi, Imam menelepon Taruji (40), salah satu karyawannya. Imam meminta semoga segera dilakukan pengiriman barang ke Bandung, Jawa Barat. Satu jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 11.30 WIB, Imam kembali menelepon Taruji. Tapi, tidak ada bunyi apapun di ujung telepon.

"Setelah diam, tiba-tiba terdengar bunyi orang sedang bertengkar," Ahmad menuturkan.

Merasa curiga, Taruji lalu merekam bunyi ribut-ribut yang terdengar dari telepon korban. Samar-samar, percakapan dalam situasi tegang itu berlangsung sekitar 25 menit. Diperkirakan ada empat orang lebih yang terlibat dalam percakapan yang dibumbui bahaya pembunuhan. Suara salah seorang lelaki, yang diperkirakan ialah Imam, berulang kali meminta maaf semoga tidak dianiaya.

"Ya ya ya... sudah, ia minta maaf. Elo nggak pernah ngelakuin ini. Dengerin, jadi sesudah ini, ia tiba dan elo SMS komitmen sama gua. Jemput gua di daerah di pintu masuk, elo jemput gua dalam kondisi begini," begitu antara bunyi yang terdengar dari telepon Imam.

Dan tak usang kemudian, tedengar bunyi Imam mengerang kesakitan dan menjerit minta tolong.

Keributan itu ibarat terdengar dari dalam sebuah mobil. Menjelang final rekaman, salah satu laki-laki mengancam Imam dan memaksanya memberi tahu nomor PIN ATM miliknya. Pelaku lain mengancam akan melukai anak dan istri Imam. Setelah itu, telepon terputus.

Taruji kembali berusaha menghubungi nomor telepon Imam, tapi tidak pernah diangkat. Semua empat nomor telepon milik Imam tidak aktif.

Berdasarkan rekaman itu, keluarga korban lalu melapor ke Polsek Bekasi Timur pada Minggu, 17 Maret 2013. Yang jadi masalah, meski sudah ada bukti rekaman yang menunjukkan adanya dugaan penganiayaan, petugas malah mengarahkan laporan itu menjadi sekadar perkara orang meninggalkan rumah.

"Bukan perkara penculikan. Inilah yang kami sayangkan, padahal bukti rekaman yang kami buat dalam format CD, sudah diserahkan ke polisi," kata Ahmad.

Pihak keluarga yakin Imam selama ini tidak punya perkara dengan siapapun, apalagi terkait problem utang-piutang.

Istri almarhum, Ida Arifah (29), dan dua anaknya, Toriq (7) dan Urfa (2I), tidak henti-hentinya menangisi kepergian suami dan ayah mereka. Mereka berharap para pembunuh Imam segera ditangkap. Keluarga yakin Imam diculik sebelum dibunuh. Mereka menyesalkan, bila saja polisi bertindak cepat, nyawa Imam sanggup diselamatkan.

Keluarga makin yakin Imam diculik sesudah mengecek rekening BCA miliknya. Mereka mendapati ada sejumlah transaksi yang mencurigakan. Pada Sabtu, 16 Maret 2013, sekitar pukul 15.09 WIB, ada penarikan tunai total senilai Rp10 juta di ATM BCA Mangga Dua, Jalan Mangga Dua Raya 8, Jakarta.

Selain itu, ada transaksi pembelian aksesori emas sebesar Rp40.075.000 di toko Joen Sin Jewelery di Pasar Baru Blok D No. 45 lantai satu, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta. "Totalnya ada transaksi sebesar Rp50juta lebih. Setelah kami cek, kami telepon bank dan semua rekening korban diblokir," kata Ahmad.

Rekan bisnis

Petugas adonan dari Polres Bekasi, Polres Bandara Soekarno Hatta dan Polda Metro Jaya masih memburu para pembunuh Imam. Penyelidikan polisi dipusatkan pada laki-laki yang terakhir kali bersama Imam ketika ia masih hidup. Dia diduga ialah rekan bisnisnya.

"Inisialnya D. Kami duga hubungannya dengan korban sebagai teman bisnis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto. Nama D muncul dari keterangan keluarga Imam.

Berdasarkan hasil investigasi rekaman kamera CCTV di Bandara Soekarno Hatta, polisi menemukan fakta bahwa kendaraan beroda empat korban masuk Terminal 1C pada Sabtu, 16 Maret 2013, sekitar pukul 14.30 WIB. Imam sendiri menghilang pukul 10.30 WIB di hari yang sama.

Menurut Rikwanto, apakah korban dibunuh dalam perjalanan menuju bandara atau di sekitar bandara, polisi akan mengungkapnya sesudah berhasil menangkap pelaku. Dari kondisi badan korban yang sudah membusuk, diduga berpengaruh Imam sudah tewas ketika kendaraan beroda empat masuk Terminal 1C.

Bagaimana Menurut Anda Tentang Kasus ini ?

Komentar

Postingan Populer