Alasan Tni Dan Polri Rusuh Di Oku

Berita heboh terkini. Banyak yang Heran Mengapa Di Indonesia 2 Aparat Pemerintahan Kok Saling SIkut , Rusuh dan Malah Menggunakan Kekerasan .  Bahkan Tentara Nasional Indonesia Membakar Kantor Polisi Di OKU. Ini terang Suatu Permasalahan Yang tidak Praktis diatasi.


Lalu Sebenarnya Siapa Yang salah dan Apa Alasan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Rusuh Di OKU ?


Kerusuhan ini merupakan buntut tewasnya Pratu Heru Oktavinus. Anggota Batalyon 15/ 105 ini ditembak mati oleh anggota Polisi Lalu Lintas Polres OKU Brigadir Wijaya pada 27 Januari 2013.

 Banyak yang Heran Mengapa Di Indonesia  Alasan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Rusuh Di OKU

Kejadian itu bermula ketika Brigadir Wijaya dan sejumlah polisi kemudian lintas menggelar razia kendaraan bermotor. Setelah melaksanakan razia, Brigadir Wijaya duduk di Pos Polisi 902, Jalan Lintas Tengah Sumatra.


Lalu, melintaslah rombongan Pratu Heru Oktavianus yang berjumlah lima motor. Mereka gres pulang dari program sunatan di Lorong Duku, Kelurahan Kemala Raja, Baturaja Timur, OKU, melintas di depan pos. Saat berada di lokasi razia, Pratu Heru yang tertinggal dari rombongannya dihentikan, namun berhasil meloloskan diri.



Brigadir Wijaya dan temannya menjadi naik pitam dan lantas mengejar Briptu Heru. Brigadir Wijaya berhasil menyusul Briptu Heru. Dia kemudian menendang motor Briptu Heru sampai terjatuh. Kemudian, terjadilah percekcokan yang berujung pada laga fisik. Namun kemudian, Brigadir Wijaya menembak Briptu Heru dua kali. Satu tembakan mengenai punggung, satu lagi menembus leher.



Briptu Heru kemudian dibawa ke Rumah Sakit Santo Antonius Baturaja. Namun beberapa ketika kemudian ia tewas. Sejak itulah situasi di Baturaja, OKU, menjadi tegang. Mapolres OKU dijaga ketat untuk mengantisipasi kemungkinan serangan. Hingga akhirnya, polisi memutuskan Brigadir Wijaya ditetapkan sebagai tersangka tunggal masalah pembunuhan Briptu Heru.




Inilah kronologi singkat penyerangan Tentara Nasional Indonesia di Oku berdasarkan pihak Polda Sumatera Selatan:

Pukul 08.30 

Sekitar 75 personel Tentara Nasional Indonesia Yon Armed 15/76 Tarik Martapura, Kamis pagi, mendatangi Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) memakai truk dan sepeda motor. Mereka hendak berdialog soal penanganan masalah tertembaknya Tentara Nasional Indonesia Prajurit Satu Heru Oktavianus oleh anggota Polres OKU, Brigadir Wijaya, dua bulan kemudian yang tak terang ujungnya. Kapolres OKU, AKBP Azis Saputra, sedang tak berada di tempat.

Pukul 09.00

Sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia mulai mengamuk di dalam Mapolres dan menghajar tiga petugas jaga Polres OKU. Mereka ialah Aiptu Arwani, Briptu Berlin Mandala,dan Asrul Hasibuan

Pukul 10.00 

Anggota Tentara Nasional Indonesia meninggalkan lokasi yang sudah terbakar menuju markas Batalyon Artileri Medan 15/76 Tarik, Martapura.

Pukul 10.30 

Rombongan Tentara Nasional Indonesia tak eksklusif kembali ke markas. Mereka berbelok menuju Mapolsek Martapura dan menghancurkan kantor Polsek Martapura. Kompol M. Ridwan yang berada di daerah pun eksklusif menjadi bulan-bulanan sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia AD.

Pukul 11.00 

Puas memporak-porandakan Mapolsek Martapura, rombongan tentara kembali ke markas.


Berikut ini klarifikasi Kasuspen TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul

Komentar

Postingan Populer